Jumat, 29 September 2023

Haji Edo

Haji Edo duduk di beranda rumahnya yang sederhana, melihat langit senja yang memerah. Sudah bertahun-tahun lamanya perjuangan hidupnya, berawal dari pilihan sulit di masa remaja. Ayahnya menawarkan dua pilihan, sekolah di pesantren dengan menjual dua ekor sapi, atau sekolah umum. Haji Edo memilih sekolah umum dan memutuskan merawat sapi-sapi itu dengan penuh ketekunan.

Dari dua ekor sapi itu, ternyata ketekunan Haji Edo membawa hasil gemilang. Sapi-sapi itu berkembang menjadi 60 ekor, menjadi kebanggaan keluarganya. Tidak hanya itu, setiap hari Haji Edo berkeliling dari satu komplek perumahan ke komplek perumahan lainnya, menawarkan susu murni. Meski banyak yang menolak, ada juga yang menjadi pelanggan setia. Sukses bisnis susu murni pun membawa kehidupan mereka naik turun.

Namun, takdir berkata lain. Di tahun 2020, pandemi Covid-19 datang dan merenggut kesejahteraan keluarga Haji Edo. Bisnis susu sapi merosot, harga pakan sapi melambung, dan biaya operasional terus merangkak naik. Pukulan berat datang ketika Haji Edo terkena penyakit stroke, membuatnya tak lagi mampu mengurus sapi-sapinya. Akhirnya, semua sapi dijual.

Tidak hanya itu, ujian terberat menyapa keluarga ini. Hasan, anak sulung yang penuh potensi, jatuh sakit parah dan meninggalkan keluarganya dalam kesedihan. Hasan yang harus dirawat inap karena sakit lambung, membuat keluarga menghadapi kenyataan yang berat. Haji Edo, walaupun dalam keadaan lemah, terus menguatkan hatinya dan keluarganya.

Tahun 2023 tiba, Hasan meninggalkan dunia ini. Satu istri dan dua anak ditinggalkan, meninggalkan Haji Edo dengan tanggung jawab yang semakin berat. Anak pertama baru duduk di kelas satu SMA, sedangkan anak kedua masih duduk di kelas tiga SD.

Haji Edo tetap tegar dan yakin bahwa ujian demi ujian adalah cara Allah SWT meninggikan derajat manusia. Dalam kesedihan dan kesulitan, keluarga ini tetap bersatu dan membangun kekuatan dari dalam. Kebersamaan dan keyakinan pada takdir-Nya membuat mereka terus berjalan, menghadapi setiap ujian dengan hati yang tegar dan penuh harap. Sebab, setiap cobaan membawa hikmah yang tak terduga, dan kehidupan terus mengajarkan arti keikhlasan dan keberanian.

Rabu, 20 September 2023

Yusuf dan Zia: Puluhan Tahun Cinta dan Iman

Pada bulan Januari 2004, di sebuah restoran di Jakarta Selatan, dua jiwa yang akhirnya akan bersatu pertama kali bertemu. Mereka adalah Yusuf dan Zia, yang dipertemukan oleh seorang teman bernama Kang Asep. Saat pertemuan pertama itu, tidak ada yang tahu bahwa ini akan menjadi awal dari sebuah perjalanan cinta yang penuh inspirasi.

Mereka berdua mulai bertukar cerita, berbagi impian, dan menemukan banyak kesamaan dalam pandangan hidup mereka. Tidak butuh waktu lama bagi cinta mereka untuk tumbuh. Pada bulan Februari 2004, Yusuf memberanikan diri untuk melamar Zia, dan dengan senyuman bahagia, Zia menerima lamaran itu.

Pernikahan mereka di Masjid Al Istiqomah, Tegal Parang, Jakarta Selatan, pada tanggal 9 Mei 2004, adalah awal dari petualangan yang indah. Mereka berdua memiliki impian besar: untuk membangun keluarga yang penuh dengan cinta dan iman.

Setahun setelah pernikahan mereka, pada tanggal 24 Mei 2005, Allah memberkahi mereka dengan kehadiran anak pertama, Khairul Mufid. Kelahiran anak pertama ini mengisi rumah mereka dengan tawa dan cinta yang melimpah. Anak kedua, Chairina Taqiyyah, lahir pada tanggal 6 Februari 2008, diikuti oleh Khairul Anam pada tanggal 11 Desember 2011, dan Khairul Hibban pada tanggal 29 Januari 2015. Keluarga mereka semakin lengkap dengan setiap kelahiran anak.

Namun, perjuangan mereka belum selesai. Yusuf dan Zia memiliki impian besar untuk menjadikan anak-anak mereka sebagai para penghafal Quran. Mereka berdua tekun dalam mendidik anak-anak mereka tentang agama dan bahasa Al-Quran. Zia, yang lulus dengan gelar S1 dalam psikologi, fokus mengajar tahsin Quran kepada anak-anak mereka, sementara Yusuf, yang bekerja di industri penerbitan buku, memberikan dukungan penuh dalam memfasilitasi proses belajar mengajar ini.

Mereka berdua tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi mereka selalu saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Dengan iman yang kuat dan tekad yang bulat, mereka berharap Allah akan memudahkan jalan mereka.

Pada tanggal 25 April 2023, keluarga mereka semakin lengkap dengan kelahiran anak kelima mereka, Chairina Zidna Ilma. Keluarga yang penuh dengan cinta, ketabahan, dan tekad ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di sekitar mereka.

Sekarang, setelah 20 tahun pernikahan yang penuh berkah, Yusuf dan Zia masih memiliki impian besar untuk keluarga mereka dan generasi mendatang. Semoga Allah senantiasa memberkahi perjalanan cinta dan iman mereka, dan semoga mereka terus menjadi inspirasi bagi banyak orang yang melihat kesatuan, kebahagiaan, dan ketabahan mereka. Aamiin.


Kisah Khutbah dan Buah Favorit

Depok, Jumat, 11:11 WIB Langit Depok memancarkan sinar mentari pagi yang hangat, menyapa hari Jumat penuh berkah. Saya, dengan semangat khus...